Page

Selasa, 07 Desember 2010

Pesona Batik Tasikmalaya

Budaya Indonesia sungguh lekat dengan batik. Selain kebaya, batik adalah identitas busana tradisional yang paling kuat, terutama setelah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Tidak heran jika banyak daerah di Indonesia yang mengembangkan produksi batik, misalnya Pekalongan, Surakarta, Yogyakarta, Cirebon, Indramayu, Garut, bahkan Tasikmalaya.
Benar sekali, Tasikmalaya ternyata tidak hanya menyimpan potensi benda-benda kerajinan dan kain bordir. Kota yang dijuluki sebagai Kota Santri ini juga merupakan salah satu sentra batik di Jawa Barat. Pada masa kejayaannya, yaitu tahun 1960-an hingga 1980-an, batik Tasikmalaya sempat merajai pasar.
Motif Unik
Batik Tasikmalaya terdiri atas dua jenis, yaitu batik cetak dan batik tulis (buatan tangan). Batik handmade jelas memiliki nilai lebih tinggi karena pengerjaannya lebih detail sehingga tampil menonjol. Batik tulis biasanya dikerjakan oleh pembatik senior yang berpengalaman serta menguasai pembuatan motif.
Keunikan motif batik Tasikmalaya membuatnya berbeda dari batik khas daerah lain. Motif yang digunakan umumnya bertema flora dan fauna yang ada di Tatar Pasundan. Binatang-binatang yang biasa dijadikan motif batik Tasikmalaya di antaranya uncal (kancil atau rusa), ramat lancah (laba-laba), kupu-kupu dan lain-lain. Sementara motif flora banyak terinspirasi dari tanaman jukut riut (bunga putri malu), bunga nusa indah, bunga melati, bunga cengkeh, dan sebagainya.
Sebagian besar batik Tasikmalaya memiliki warna-warna cerah, seperti hijau muda, hijau daun, biru, merah, pink, ungu, bahkan oranye. Kain batik yang berwarna-warni tersebut cocok untuk busana kerja atau pakaian sehari-hari, seperti blus, rok, kemeja, dan gaun terusan.
Geliat Batik Tasikmalaya
Seiring meningkatnya popularitas batik sebagai busana sehari-hari dalam beberapa tahun terakhir, batik Tasikmalaya kini mulai bangkit untuk mengulang kejayaannya di masa silam. Sentra batik yang berada di Kecamatan Cipedes dan Indihiang semakin aktif memproduksi aneka busana dengan model klasik maupun modern.
Salah satu perajin batik yang masih bertahan sejak tahun 1970-an adalah Agnessa Batik yang berada di Jalan Ciroyom, Kota Tasikmalaya. Agnessa Batik sempat mengalami kemunduran usaha saat terjadi kisruh politik di masa lalu dan krisis ekonomi. Ditambah dengan kemunculan tekstil bermotif baru yang mengguncang para perajin batik tradisional.
Namun kini, Agnessa Batik dan perajin batik Tasikmalaya lainnya terus menghasilkan produk-produk baru. Kebangkitannya didukung dengan himbauan pemerintah setempat kepada kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan swasta di Tasikmalaya untuk mengenakan pakaian batik pada hari-hari tertentu. Pemerintah Tasikmalaya juga membantu mempromosikan batik tradisional Tasik dengan menyebarluaskan daftar perajin yang aktif.
Jika Anda hendak membeli batik khas Tasikmalaya, sebaiknya langsung mengunjungi sentra batik atau outlet yang terpercaya. Selain menghindari tertipu dengan barang palsu, di sentra batik Anda bisa langsung melihat para perajin membatik.



(by : Aneahira)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar