Page

Selasa, 07 Desember 2010

Rajapolah - Tasikmalaya Kota Kerajinan Yang Menembus Dunia



Rajapolah
Keluhuran hasil alam telah menggeliatkan budaya yang menghasilkan banyak ragam dan membuat manusia bisa memperoleh keuntungan berlipat.Ketika naluri bertemu dengan hasil alam yang begitu melimpah, mereka menggerakannya sehingga hasilnya bisa menembus altar dunia.
Bambu dan Rotan adalah salah satu nama yang membumi, bahkan keduanya bisa kita jumpai disemua sudut penjuru bumu. Seni yang menghantarkan Rotan dan Bambu yang kemudian membumi dengan hasil karya yang menakjubkan.

Jika kita melancong ke daratan tanah Jawa, tentulah kita mengenal daerah bernama Rajapolah. Salah satu kota kecamatan yang posisinya persis berada di jalur emas antara Tasikmalaya dan Bandung, semua orang bisa menaksesnya tanpa terkecuali. Disinilah konon Bambu dan Rotan ini melanglang buana ke penjuru Benua.
Kerajinan yang di ciptakan dari hasil kelihaian yang diwariskan, telah mempu menjawab tantangan jaman. Sehingga kota kecil yang persis berada antara Tasikmalaya dan Garut ini ‘Kakoncara’ (terkenal) ke penjuru dunia.
Kerajinan Rajapolah, itulah nama yang melekat hingga ke manca negara, sejumlah hasil kerajinan sempat menjadi andalan kota ini. Sebut saja tas serta kerajinan lainnya.
Arif Rusmana, salah satu pengerajin di kawasan itu mengaku usaha yang di gelutinya ini merupakan warisan keluarga sejak dulu. Apa yang dilakukannya sekarang adalah sebagai bukti kuatnya eksistensi kerajinan Rajapolah yang mendunia.
Saat di hubungi DNAberita, beberapa waktu lalu, Arif mengungkapkan harus adanya penetrasi pasar yang dilakukan dalam mendongkrak nilai jual serta pasar kerajinan, sehingga Kerajinan Rajapolah di Tasikmalaya nantinya tidak hanya sekedar cerita saja.
”Penetrasi pasar harus dilakukan jika tak ingin kerajinan Rajapolah mati di tengah jalan karena tak punya pasar untuk produk-produknya,” ucapnya.
Gagasan penting lainnya yang harus segera dilakukan dalam mendongkrak pasar kerajinan di Tasikmalaya khusunya Rajapolah adalah diperlukannya pameran khusus kerajinan Rajapolah bertempat di Jakarta atau Bandung. Tujuannya untuk membuka pangsa pasar baru dan mencari pembeli (distributor) skala besar.
“Inilah yang harus dilakukan Pemerintah daerah jika ingin meningkatkan martabat kota dan masyarakatnya ke dunia luar. Mereka bisa melakukan semuanya dari segi modal misalnya. Modal yang cukup akan memacu kreativitas sehingga desain dan produk yang dihasilkan tidak itu-itu saja. Syukur-syukur kerajinan Rajapolah bisa sejajar dengan kerajinan Bali atau Yogyakarta,” terangnya.

(by : DNA berita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar